KLATEN – Menu makanan desa memang selalu mengesankan. Apalagi jika disantap di saat yang tepat.
Ketika wartawan wiradesa.co pulang ke Mendak, Delanggu, Klaten, Sabtu (5/12/2020), pagi-pagi sudah disajikan makanan sarapan menu spesial.
Menu spesial yang sulit dijumpai di kota ini, sego gudang, peyek laron, dan welut goreng. Penyajiannya juga khas desa.
Sego gudang yang terdiri dari nasi dan urapan dibungkus daun pisang. Urapannya merupakan olahan dari berbagai sayuran. Ada bayam, kemangi, daun pepaya, kenikir, dan kecambah. Kemudian diberi bumbu pelas dan bubuk dele.
Sedangkan peyek laron terbuat dari gorengan tepung beras yang diberi laron, binatang serangga yang ada di pagi hari setiap habis hujan. Makanan camilan ekstrem ini, rasanya enak dan gurih.
Kemudian belut goreng rasanya juga maknyus. Cara mengolahnya juga istimewa. Belut masih hidup diberi garam dan bawang putih, kemudian digoreng langsung. Tidak diberi tepung.
Salah seorang warga Mendak, Murdianti mengemukakan, harga sego gudang satu bungkus Rp2.500. “Kalau welut basah (hidup) sekilo Rp50.000,” ujar Budhe Ti, panggilan akrab Murdianti.
Menu sego gudang dengan lauk peyek laron, sangat istimewa. Makanan ini selalu mengingatkan kehidupan desa yang warganya selalu memenuhi makanan dari hasil bumi yang dipijaknya. (Ono)
Jhanty Harto Saputri sangat menyukai makanan kampung pakde Hono
Jhanty Harto Saputri sangat menyukai makanan kampung pakde Hono
Kalian harus coba. Enak bgt
Ayo Tante Jhanty kita makan peyek laron bareng-bareng.
Mbak Eva harus coba.