Tips Bermedia Sosial dan Main Game Online Menurut Ansari Kadir

Ansari Kadir berbagi tips bermedia sosial dalam acara INAYES Goes to School di SMAN 81 Jakarta. (Foto: INAYES)

JAKARTA – Chief Marketing Officer GK Hebat Ansari Kadir berbagi tips bermedia sosial dalam acara INAYES Goes to School di SMAN 81 Jakarta, Kamis 15 September 2022. Ansari Kadir dalam kesempatan ini meminta siswa-siswi SMAN 81 untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Dalam bermedia sosial, menurut Ansari Kadir harus benar-benar hati-hati terlebih saat memberikan komentar. Sebab, jika ada hal yang tidak terima, dapat dikenakan undang-undang pencemaran nama baik.

“Contoh nih sama teman kamu, kamu terus kamu kata-katain. Ketika itu digugat sama orang tua temen kamu yang merasa itu keberatan, ada UU ITE pasal 45, hukumannya 4 tahun penjara dan dendanya 350 juta. Itu cuma gara-gara ngomong kasar,” kata Ansari Kadir yang merupakan pembicara tunggal INAYES Goes to School di Aula SMAN 81 Jakarta.

Selain itu, Ansari Kadir yang merupakan Co Founder Sang Pisang ini mengatakan, di era digitalisasi 5.0 seperti sekarang siswa-siswi SMAN 81 ini harus berhati-hati dalam memposting apa pun. Termasuk hal yang sifatnya informasi pribadi.

Baca Juga:  Mujimin: Tiap Ulang Tahun Tanam Bibit Bambu

“Jadi hati-hati informasi pribadi itu sangat tidak disarankan untuk kalian posting,” ucap pria yang dipercaya sebagai Ketua Kompartemen Kerjasama ASEAN dan Australia Periode 2021-2024 HIPMI.

Menurutnya, lima tahun ke depan media sosial khususnya live streaming akan booming. Tiap orang dapat berinteraksi langsung melalui live streaming.

Selain itu, Ansari Kadir juga menjelaskan cara berdagang di media sosial Instagram. Menurutnya, jika ingin berdagang di media sosial harus konsisten dalam setiap postingannya.

“Jangan hari ini posting makanan besok postingnya baju. Gak boleh kaya gitu, jadi kalo jualnya baju, baju terus harus konsisten,” jelas pengusaha muda ini.

Mengenai game online, Ansari Kadir menerangkan bahwa ada sisi positif dari game online itu sendiri. Misalnya memiliki jaringan pertemanan dari berbagai daerah dan juga melatih respons untuk cepat berpikir dan bertindak dalam memecahkan suatu masalah.

“Tapi negatifnya adalah mungkin kalian akan menjadi orang yang dalam dunia nyata akan selalu berhubungan dengan gadget. Kedua, orang yang main game itu rata-rata tidak memperdulikan kebersihannya,” katanya.

Baca Juga:  Antisipasi Bahaya Virus Game Online, Kegiatan PKM di MI Muhammadiyah Madureso Hadirkan Pendongeng

Sisi negatif yang lain, menghabiskan uang untuk membeli diamond. Uang sekolah bukan untuk membeli makan, malah beli diamond. “Hati-hati ya kesehatan lebih penting,” terangnya.

Jadi kesimpulannya, lanjut Ansari Kadir, bermanfaat atau tidaknya media sosial dan game online itu tergantung penggunanya sendiri. Jika digunakan untuk hal yang positif akan berdampak positif juga.

“Jadi, media sosial itu coba lalukan hal yang bermanfaat misalnya informasi, edukasi, informatif. Jadi orang nanti misalnya mau mengunjungi Instagram kalian dia tahu harus mendapatkan informasi apa itu salah satu cara meningkatkan followers,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa IG pribadinya sudah centang biru. Informasi yang ia sampaikan di dalam IGnya meliputi edukasi UMKM, bagaimana cara memulai bisnis usaha dari kecil ke menengah.

“Nah kalian ingin menjadi konten kreator dan banyak follower uploadlah tentang game. Gimana cara bermain dengan baik,” kata Ansari Kadir.

Selain Ansari Kadir, turut hadir dalam kegiatan INAYES Goes to School di SMAN 81 Jakarta, Ketua Umum DPP INAYES Aldi Dwi Prastianto, Sekjen DPP INAYES Ryan Agushar Salim, Ketua Departemen Perlindungan Anak DPP INAYES yang juga bertugas sebagai pembawa acara Offie Dwi Natalia, Ketua Departemen Kerjasama, Kelembagaan dan Media Margaretta Putri dan Pemenang Putri Hijabfluencer Provinsi Sumatera Barat Nindry Meyri Rinaldi. (*)

Baca Juga:  Menuntut Deklarasi Darurat Iklim, Gerakan Jeda Untuk Iklim Gelar Aksi di Tugu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *