Jajan Soto Ayam Pak Genit Duduk Lesehan Sambil Melihat Lalu-lalang KA

YOGYAKARTA – Warung Soto Ayam Pak Genit, selalu ramai pembeli. Selain harga murah dan rasa yang enak, soal tempat memang membuat pengunjung betah. Ada dua tempat yang disediakan Ismanto dan Suginem pemilik warung soto, yakni model indoor dan outdoor.

Di dalam ruangan yang luas terdapat 8 kursi panjang dan 4 meja panjang, sedangkan di luar tempat duduk lesehan, berada di pinggir rel kereta api. Itu semua disediakan bagi pembeli yang ingin makan di tempat. “Bisa makan di dalam, atau di sana, di lesehan pinggir rel itu,” kata Suginem.

Setelah memesan Wiradesa.co memilih duduk lesehan sambil menunggu pesanan datang. Di situ bisa menikmati suasana di bawah pohon rindang sembari melihat lalu-lalang kereta api (KA). Tempatnya memang sederhana, tetapi membuat banyak pembeli terpesona.

Soto Ayam Pak Genit selalu ramai pembeli (Foto: Wiradesa)

Pasangan suami istri Ismanto dan Suginem sudah sejak 2015 jualan soto. Mereka berdua dibantu oleh anaknya, Supendi dan beberapa anggota keluarga yang lain. “Kami sudah lima tahun jualan soto di tempat ini, sebelumnya jualan keliling,” paparnya.

Baca Juga:  Gunadi, Cekatan Menyervis Berbagai Jenis Sepeda

Untuk harga soto terbilang murah, Supendi menuturkan, satu porsinya Rp10 ribu, sate ampela dan telur tusuk Rp3 ribuan, tempe goreng dan bakwan Rp500 satu bijinya, sedangkan es teh dan es jeruk Rp3 ribuan.

Dia mengatakan, soto milik orangtuanya bisa dikatakan laris. Setiap hari kurang lebih 100 mangkuk terjual.

Lebih lanjut, anak pasangan suami istri asal Wonosari memaparkan, setiap hari warung tersebut buka mulai pukul 07.30 dan tutup sampai soto terjual habis. “Buka dari pukul 07.30, tutup sampai jualannya habis. Kira-kira pukul 14.00. Mentok sampai pukul 15.00,” ucapnya.

Harga murah dan rasa sotonya sangat enak (Foto: Wiradesa)

Bagi yang ingin datang ke Soto Pak Genit caranya gampang. Tinggal ketik di Google Maps Soto Pak Genit. Kemudian akan diarahkan ke Gang Sidomukti, Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Syarifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *